Prof.DR.H.Hamka Haq, ketua DPP PDI-P dan ketum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), dalam akun twitter-nya @hamkahaq menguraikan mengenai perbedaan antara Islam Sunni, Syiah dan Ahmadiyah dengan cara yang sangat lugas dan berani. Berikut ini kutipan timeline twitter-nya terkait hal tersebut.


Mahasiswa bertanya: "Yang mana lebih dekat persamaan dengan SUNNI, Ahmadiyah atau Syiah?" Kepadanya saya jawab sebagai berikut:
1. Syiah menolak Khulafau Rasyidun SUNNI, Abu Bakar, Umar, Utsman, kecuali Ali RA. Ahmadiyah menerima dan hormat pada semua Khulafa Rasyidun
2. Syiah menolak semua hadits SUNNI, terutama riwayat Aisyah, kecuali riwayat dri Ali, sedang Ahmadiah menerima semua hdits Sunni tanpa kecuali
3. Syiah hanya mengakui ketokohan turunan ahli bait (turunan Ali RA) sedang Ahmdiyah menerima ketokohan kaum SUNNI
4. Bedanya dengan kita kaum SUNNI, Ahmadiyah percaya bahwa Nabi Isa yang dijanjikan dalam hadits sudah datang, itulah Mirza Ghulam Ahmad
5. Sedang Syiah yakin bahwa Nabi Isa yang dijanjikan dalam hadits masih ditunggu2, dan jika ia datang nanti ia bergelar IMAM MAHDI keturunan Ali RA
6. Sedang kaum SUNNI, sebagian besar percaya bahwa Nabi Isa yang djanjikan dalam hadits adl ISA IBN Maryam yang dulu dtang ke Bani Israel, itu blum datang
7. Sebagian ulama SUNNI tidak terima secara harfiyah tentang janji datangnya Nabi ISA, a.l.Syekh Moh.Abduh, Rasyid Ridha, Syaltut (eks Syekh AlAzhar)
8. Perbedaan pokok SUNNI- Ahmadiyah hanya soal kenabian Ghulam Ahmad. Tidak banyak bedanya, karena Ahmdiah memang awalnya SUNNI, [lalu] jadi sempalan
9. Karena bedanya sangat mendasar pada soal Nabi, maka SUNNI lebih memusuhi Ahmadiyah ketimbang Syiah. Syiah hanya beda dengan SUNNI pada soal khalifah
10. Tapi Syiah dan Ahmadiyah masing2 punya jasa bagi SUNNI. Syiah berjasa mendirikan Univ.Al Azhhar, ketika Mesir diperintah Khilafah Fatimiah
11. Sedang Ahmadiyah berjasa sebagai yang pertama2 membawa Islam ke Eropa di zaman Modern, yang nanti banyak kembali ke SUNNI setelah datangnya emigran Arab
12. Jadi buat apa kita bermusuhan,lebih baik membangun persaudaraan keislaman, lalu bersama segenap umat agama lain membangun peradaban dunia yang damai
13. Untuk sekadar tambahan, Muslim pertama pemenang Nobel bidang Sains ialah Abdu Salam, seorang Ahmdiyah dari Pakistan.
14. mereka (Ahmadiyah) tidak mau [menjadi] agama baru, karena nabi mereka,Ghulam Ahmad, dipandang sebagai nabi yang tidak membawa syriat baru, jadi syariatnya tetap Islam
15. Tesis S1 saya (1978) ttg "Kekeliruan Ahmadiah Qadian." Tapi sebagai sesama bangsa Indonesia saya anggap mereka sbg saudara sebangsa yg harus diperlakukan baik2.